19 Oktober 2008

Mahesa Jenar Terpuruk di Zona Degradasi

OLAHRAGA
Semarang, 7 Oktober 2008
Mahesa Jenar Terpuruk di Zona Degradasi
*Dipecundangi Tim Tamu Sriwijaya FC 1-2
Oleh Anindityo Wicaksono


PSIS SEMARANG dipaksa mengakui keunggulan Sriwijaya FC dengan skor 1-2 di depan pendukungnya sendiri. Kekalahan kedua di kandang ini membuat tim "Mahesa Jenar" makin terpuruk di zona degradasi dengan peringkat ke-17 klasemen sementara.

Pada laga lanjutan Indonesian Super League (ISL) 2008 di Stadion Jatidiri Semarang, semalam, PSIS gagal memanfaatkan keuntungan sebagai tuan rumah. Sebaliknya, Sriwijaya FC menunjukkan kelasnya sebagai juara bertahan liga dengan sukses mereguk poin penuh di partai tandangnya.

Sejak menit-menit awal, kedua kesebelasan saling bergantian mengambil inisiatif serangan. Umpan-umpan panjang dan tempo permainan yang lambat diperagakan kedua skuad di awal pertandingan.

Bersama permainan cantik playmaker Zah Rahan sebagai pengatur ritme, jalinan serangan yang digalang ketiga motor "Laskar Wong Kito" yaitu Keith Kayamba, Ngon A Djam, dan Obiora mendobrak hingga jantung pertahanan lawan.

Namun, lini pertahanan tim tuan rumah dengan palang pintunya Idrus gunawan, tak mudah ditembus. Rongrongan serangan lawan mampu diredam lewat jebakan perangkap offside yang terjaga rapi.

Para pemain belakang PSIS sempat membikin frustasi striker Ngon A Djam dan Keith Kayamba yang berkali-kali kena jebakan offside. Walhasil, tekanan Sriwijaya FC lebih banyak dilakukan lewat tendangan-tendangan spekulasi jarak jauh.

Selama babak pertama, PSIS beberapa kali merepotkan pertahanan lawan. Terutama lewat sektor sayap kiri oleh Prananda Aditya dan Castano yang disokong bek sayap Deny Rumba. Namun, faktor ketidaktenangan dan kurangnya kordinasi antar-lini membuat tekanan demi tekanan kandas di barisan belakang lawan.

Meski tak diperkuat bek tengah andalnya Amrizal akibat akumulasi kartu, lini belakang Sriwijaya FC terbukti tetap solid. Bek Charis Yulianto, Christian Warobay, Toni Sucipto, dan Safrudin disiplin dalam mengamankan daerah pertahanan. Ditambah pemain tengah bertahan Wijay yang bermain gemilang, serangan tuan rumah kerap dipatahkan sejak di tengah lapangan.

Skill di atas rata-rata yang dimiliki para pemain ekspatriat mereka, terutama dalam mengeksekusi bola-bola mati, menjadi kunci kemenangan tim tamu. Gol pertama bermula dari pelanggaran pada Wijay di luar kotak pinalti pada menit ke-28. Hadiah tendangan bebas ini tak disia-siakan Ngon A Djam dalam mengeksekusi.

Lewat sepakan akurat ke pojok kanan gawang, si kulit bundar meluncur deras menjebol gawang kiper Agus Murod.

Kecolongan

Memasuki babak kedua, Idrus dkk berusaha mengejar ketertinggalannya. Bambang memasukkan Anwaruddin menggantikan Prananda Aditya demi menyuntikkan daya dobrak dan kreasi serangan sektor sayap.

Strategi ini terbukti ampuh. Mahesa Jenar berulangkali menekan tim tamu dengan memanfaatkan lebar lapangan. Sejak menit pertama babak kedua, inisitif serangan ganti diambil PSIS. Baru 12 menit babak kedua, tim asuhan Bambang ini berhasil menyamakan kedudukan.

Gol berawal dari tusukan Anwarudin di menit ke-57 setelah berhasil menembus masuk kotak 12 pass. Bola lalu disontekkan Salomon yang sedang dikawal ketat. Menang di duel udara, Salomon berhasil melepaskan tandukan ke kiri gawang dan sukses memperdaya kiper Fery Rotinsulu.

Gol tersebut justru melecutkan semangat para skuad Sriwijaya FC. Anak-anak binaan Rahmad ini bangkit dengan menyuguhkan tempo permainan cepat. Permainan umpan-umpan pendek satu-dua dari kaki ke kaki diperagakan Laskar Wong Kito ini.

Demi meredam serangan Keith Kayamba dkk, Bambang memasukkan bek Edson menggantikan Idrus. Namun keputusan ini ternyata membawa celaka. Pada menit ke-62, satu menit setelah Edson masuk, gawang PSIS kembali bobol lewat tendangan-kanon Zah Rahan dari luar kotak 12-pass.

Awalnya, Sriwijaya FC mendapat hadiah tendangan bebas di luar kotak pinalti. Keith Kayamba yang menjadi eksekutor. Melihat kelengahan lawan, lalu dengan cerdik Keith cepat-cepat menyodorkan bola kepada Zah Rahan yang tak terkawal.

"Set piece" ini diteruskan Zah Rahan dengan tendangan-mendatar keras ke pojok kanan gawang. Si kulit bundar menembus pagar hidup dan menggetarkan jala kiper Basuki yang menggantikan Agus Murod di akhir babak pertama. Dengan gol ini, Zah Rahan menambah pundi golnya menjadi lima di musim ini bersama Sriwijaya FC, sekaligus skor penentu kemenangan tim tamu.

Ketinggalan satu skor, PSIS bangkit mengejar ketertinggalan. Sektor sayap kembali merongrong lini belakang lawan. Demi mengawal kemengangan, Rahmad memasukkan bek Nasuha dan Slamet Riyadi menggantikan Isnan Ali dan Christian Waroba.

Di sisa waktu yang ada, usaha kesebelasan Mahesa Jenar dalam mengejar ketertinggalan tak berbuah gol. Skor 1-2 untuk kemenangan Sriwijaya FC bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

0 komentar:

Posting Komentar