19 Oktober 2008

Anda Pasti Lebih Bisa!

OLAHRAGA
Semarang, 14 Oktober 2008
Anda Pasti Lebih Bisa!
Sebuah Memoar Kegiatan Pelatihan Outbound
Oleh Anindityo Wicaksono


"TERUUSS… Teruuss...! Asyiiiikkk...!" teriak Joko Susilo (36) ketika menuruni deras seutas kawat pada permainan Flying Fox. Walau meluncur tajam dari ketinggian sekitar 10 meter di atas tanah, tak sedikit pun tampak kengerian di wajahnya.

Joko dan 180 orang karyawan PT. Berkah Utama Sentosa lainnya sedang mengikuti pelatihan outbound di kawasan wisata Citra Asri, Gonoharjo, Kendal, Jawa Tengah, belum lama ini. Mereka menggandeng trainer dari Diponegoro Outbound Training (DOBT), fasilitator outbound milik UNDIP Semarang.

PT. Berkah Utama Sentosa adalah jawatan outsourcing (sistem kontrak) mitra kerja Perusahaan Listrik Negara ( PT PLN). Sebagai pemenang tender urusan personalia, ia bertanggung jawab menyediakan dan meningkatkan kualitas SDM para petugas pembaca meter (cater) PT PLN.

Peningkatan kualitas SDM yang mereka bawahi mencakup kesiapan teknis, moral, hingga administrasi para pegawainya. Pekerja asuhannya berasal dari daerah Pekalongan, Blora, Kendal, dan Semarang.

Menurut Manajer PT. Berkah Utama Sentosa, Harryawan, acara pelatihan outbound seperti ini sangat berguna bagi peningkatan kinerja karyawan. Selain kegiatan refreshing bagi pegawai, lanjutnya, pelatihan ini mampu meningkatkan kesolidan, kerjasama, dan komunikasi antarkaryawan.

Namun jangan bayangkan peserta outbound kali ini para pegawai muda. Kegiatan ini tak cuma ditujukan bagi pegawai baru mereka. Semua pegawai, tak terkecuali mereka yang sudah berkali-kali diperpanjang kontraknya, wajib ikut saban kegiatan pelatihan yang diadakan perusahaan.

Maka tak heran peserta outbound kali ini banyak yang berusia 30-40-an tahun. Bahkan, usia peserta paling tua tercatat 50 tahun.

Susun Menara

Permainan outbund ini total memiliki enam pos permainan yaitu Flying Fox, Petak Lipat, Si Buta-tuli, Rantai Manusia, Susun Menara, dan Jaring Laba-Laba.

Dalam areal seluas satu lapangan sepakbola, semua tim peserta diharuskan menyelesaikan seluruh wahana di tiap pos permainan. Tiap game menekankan pentingnya kerjasama, kekompakan, dan komunikasi.

Masing-masing wahana memiliki tingkat kesulitan dan peraturan permainan sendiri-sendiri. Pos Susun Menara misalnya, peserta diminta menyusun gelas-gelas dalam satu bentuk menara. Gampang? Tunggu dulu.

Peraturan permainan melarang peserta menggunakan tangannya dalam memegang gelas. Semua partisipan harus memanfaatkan alat tersedia, yaitu jalinan tali yang ujungnya berupa lingkaran berbahan karet.

Teknis permainannya cukup membutuhkan kesabaran dan kekompakan tim. Pertama, setelah memegang ujung tali, peserta bergerak perlahan secara bersamaan dan menggunakan ujung lingkaran karet untuk mengunci gelas. Gelas lalu ditelungkupkan satu persatu hingga membentuk satu bangunan. Permainan dianggap selesai jika susunan gelas berbentuk menara atau piramida utuh.

Apa lagi yang seru? Adu yel-yel mereka yang beraneka ragam. Di awal acara memang dibuat peraturan, tiap tim harus membuat slogan yang nantinya menjadi semacam kode untuk memasuki pos permainan.

Bentuknya bebas, tergantung kreatifitas tim. Ada yang berupa lagu, gerakan, ejekan pada lawan, hingga yang cuma teriakan lantang singkat: "Outbound, yes!"

Tingginya antusiasme para peserta sepanjang permainan, serta lantangnya yel-yel semua tim meninggalkan kesan tersendiri. Tua-muda tak ada bedanya. Semua bahu-membahu menyelesaikan permainan dengan usaha terbaik yang mereka miliki.

Api Unggun

Permainan outbound biasanya ditaruh pada acara pungkas sebelum penutupan. Pada hari pertama, diadakan pelatihan teknis pembacaan KWh meter yang diisi pemateri senior PT PLN Distribusi Jateng-DIY.

Setelah itu, dibuka sesi diskusi. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang masing-masing berisikan 10 orang. Acara yang difasilitasi para mahasiswa Fakultas Psikologi UNDIP Semarang ini berbentuk focus group discussion (FGD).

Materi pembahasan FGD adalah kendala-kendala teknis di lapangan berdasarkan pengalaman mereka. Di sini peserta bebas mengemukakan serba persoalan yang terjadi selama mereka bertugas di lapangan.

Pada malam harinya, diadakan acara api unggun. Namun jangan bayangkan api unggun-nya anak sekolahan atau Pramuka. Acara di lahan seluas setengah lapangan sepakbola ini menyajikan peserta studi-kasus cara menghadapi berbagai tipe pelanggan. Penyelesaiannya harus disuguhkan dalam bentuk drama (role-play).

Jenis pelanggan yang dihadapi bervariasi. Mulai dari yang cerewet, curigaan, hingga yang selalu menyilakan petugas mampir dan menikmati suguhan mereka. Kasus terakhir dianggap kendala lantaran dapat menghambat kerja petugas di tengah tanggungan banyak rumah yang belum disatroni.

Sesi api unggun memang sengaja dibuat semiformal agar peserta tidak tegang. Karena para petugas cater yang notabene orang-orang lapangan mayoritas gemar bercanda dan membikin seloroh, maka selalu saja ada celetukan-celetukan yang meledakkan tawa. Ditambah skenario memang sengaja mengangkat kejadian-kejadian lucu di lapangan, tambah semaraklah malam itu.

Putar Film

Pada sesi penghujung, diadakan pelatihan motivasi dengan pemutaran film pendek. Kisahnya tentang perjuangan para penyandang kekurangan fisik-mental dalam perhelatan Olimpiade khusus penyandang cacat, Paralympics Games.

Dalam film berdurasi sekitar 15 menit ini, digambarkan bagaimana para penyandang kebutuhan-khusus saling berjuang menjadi yang terbaik. Nomor-nomor yang dilombakan hampir sama dengan Olimpiade. Nomor lari, misalnya, ada nomor srpint 100 meter, 400 meter, 600 meter dan marathon.

Untuk tiap nomor pertandingan, atlit digolongkan sesuai jenis kekurangannya. Taruh misal, antar-tuna netra, tuna daksa, hingga tuna rungu.

Ada juga nomor renang yang diikuti oleh para tuna daksa. Digambarkan bagaimana mereka tetap berjuang keras di tengah ketidaksempurnaan beberapa anggota tubuh seperi tangan dan kaki. Jalinan adegan menggunakan gambar-gambar yang sangat memilukan: bagaimana mereka jatuh-bangun demi mengukir prestasi di tengah keterbatasan mereka.

Selama pemutaran film, suasana sontak berubah hening. Seluruh peserta terdiam berkaca diri. Terpaku. Merenungi gambar demi gambar di layar berukuran 2x2 meter itu. Tak sedikit yang terlihat berlinangan air mata, walau tak sampai sesenggukan.

Lagu latar Hero-nya Mariah Carey di sepanjang film makin menambah bobot perenungannya. Dalam epilog, tertera kalimat: "Kalau mereka saja bisa, Anda pasti lebih bisa!"

Gabungan antara pelatihan teknis, motivasi, dan outbound seperti yang diikuti petugas cater PT PLN ini memang bukan sekadar kegiatan refreshing. Ia bukan formalisme.

PT Berkah Utama Sentosa berharap, perhelatan ini menjadi momentum yang mampu menggugah atmosfir kebersamaan dan kesolidan kerja antarkaryawan yang selama ini mungkin sempat pudar.

Menurut Joko Susilo, pelatihan ini mampu meninggalkan kenangan manis akan arti pentingnya kebersamaan. "Juga hangatnya antusiasme positif yang berujung pada kompetisi yang sehat antarpegawai," katanya.

Walhasil, tersisa ruang perenungan panjang dalam sanubari peserta. Ruang itu berbisik lirih namun menggugah: "Kalau mereka saja bisa, Anda pasti lebih bisa!"

0 komentar:

Posting Komentar