19 Oktober 2008

Korban Kedua Jatidiri

OLAHRAGA
Semarang, 12 Oktober 2008
Korban Kedua Jatidiri
*PSIS 1 - PSM 0, Diwarnai Insiden Ofisial Vs Wasit
Oleh Anindityo Wicaksono

KEJAR WASIT: Asisten Manajer PSM Faisal Ma­na­ing yang berupaya
memukul wasit Yandri usai pertandingan, terkapar setelah dipukul Yandri lebih dulu.
(FOTO: Suara Merdeka/Sutomo)

STADION
Jatidiri Semarang kembali menunjukkan keangkerannya pada tim-tim kuat. Setelah Persipura Jayapura pada laga 10 September 2008, kini giliran PSM Makasar menjadi korban. Tampil dengan kekuatan penuh, "Juku Eja" digasak PSIS Semarang dengan skor 1-0.

Pada laga lanjutan Indonesian Super League (ISL) 2008, semalam, skuad besutan Bambang Nurdiansyah dengan motor serangan Gaston Castano dan Jules Basile Onambele ini akhirnya mengantarkan kemenangan kedua bagi "Mahesa Jenar" di sepanjang musim ini.

Kemenangan ini tak lepas dari buah eksperimen Bambang yang terbukti tepat. Mantan Pelatih Arema Malang ini memajukan Basile yang semula berposisi gelandang bertahan menjadi juru dobrak bersama Castano.

Pemain asal Kamerun ini didaulat menempati posisi kosong yang ditinggalkan bomber Salomon Bengondo yang sengaja dibangkucadangkan. Hal ini menyusul akibat tindakan tak simpatik Salomon dalam pertandingan terakhir PSIS melawan PSMS Medan.

Strategi ini ternyata ampuh. Basile berhasil menjawab tantangan sang arsitek. Bukan hanya tampil garang, ia juga menjebolkan gol semata wayang penentu kemenangan kesebelasan tuan rumah.

Di tengah kondisi lapangan yang becek akibat guyuran hujan sesaat sebelum pertandingan, Juku Eja yang tampil dengan sederet nama pemain bintang macam Julio Lopez "J-Lo", Aldo Bareto, Ali Khadafi, Syamsul Haeiruddin, Irsyad Aras dan Samsidar langsung menggebrak dengan tempo permainan cepat.

Sejak menit pertama, lni pertahanan PSIS dengan jangkar Idrus Gunawan dan Bangun Permana berkali-kali dibuat kerepotan. Duet J-Lo-Bareto yang disokong gelandang sayap Claudio Pronetto bermain gemilang sepanjang pertandingan, mengancam jala tuan rumah.

Pada menit 17, skuad asuhan Raja Isa mendapat peluang emas lewat tusukan J-Lo di sisi kanan pertahanan. Lepas dari perangkap offside, eks-bomber PSIS ini sukses melewati kiper Basuki Setiabudi yang meninggalkan sarangnya.

Sayang, bola terlalu lama di kaki J-Lo. Si kulit bundar terlalu lambat disodorkan kepada Pronetto yang terlanjur ditutup pergerakannya oleh pemain belakang PSIS.

Pelipis Basuki

Rentetan serangan di sepanjang babak pertama ternyata menjadi bumerang bagi tim tamu. Akibat asyik menyerang, konsentrasi pertahanan PSM kendur. Kelengahan ini dimanfaatkan Idrus dkk dengan menggebrak balik lewat umpan-umpan panjang.

Menjelang turun minum, lewat serangan balik, tusukan Basile setelah menerobos masuk kotak pinalti menelurkan sontekan manis pada Castano. Beruntung, sepakan deras striker asal Argentina ini masih bisa dimentalkan Samsidar.

Bola mental yang mengarah ke Basile ini pun tak disia-siakannya. Lewat sepakan deras, tanpa ampun Basile melesakkan si kulit bundar dan merobek jala PSM yang dikawal Samsidar.

Setelah turun minum, PSM bangkit dan tampil menggebu demi mengejar ketertinggalan. Daya gedor Juku Eja makin garang menyusul masuknya Diva Carkas di menit 60 menggantikan Pronetto. Gelandang muda ini terbukti berhasil menambah kreasi serangan lewat kelincahan dan agresifitas tusukan-tusukannya ke jantung pertahanan lawan.

Menjelang akhir permainan, permainan agresif Juku Eja menjurus ke arah kasar. Baru satu menit Diva masuk, PSM diganjar kartu kuning menyusul pelanggaran keras Irsyad Aras kepada Basuki.

Dalam satu kemelut di dalam kotak pinalti, sepatu Irsyad menghantam keras kening Basuki yang maju menghalau bola. Walhasil, pelipis kiper utama PSIS ini robek hingga segera dilarikan ke rumah sakit. Ia digantikan Agus Murod. DIperkirakan, minimal sepekan ke depan Basuki akan absen.

Solidnya jangkar pertahanan, ditambah kondisi lapangan yang kian becek akibat derasnya guyuran hujan, membuat serangan Bareto dkk gagal berujung gol. Hingga peluit panjang, skor stagnan 1-0.

Dengan kemenangan ini, PSIS mengumpulkan poin 9 dari 12 pertandingan. Sedang PSM terpancang di posisi 9 dengan poin 19 dari 13 kali main.

Tak Puas

Laga kali ini kembali diwarnai insiden kekerasan. Wasit Yandri asal DKI Jakarta yang memimpin pertandingan, hampir saja menjadi sasaran amukan sejumlah ofisial dan pemain PSM.

Awalnya, ketika Yandri meniup peluit panjang dan hendak meninggalkan lapangan, tiba-tiba dua orang ofisial PSM mengharu-biru ke lapangan. Mereka mengejar dan berupaya menjotosinya.

Untung Yandri mampu menyelamatkan diri. Demi membela diri, justru dia yang lebih dulu mendaratkan bogem mentah lewat tangan kirinya tepat ke rahang Asisten Manajer PSM Faizal Manaeng. Faizal pun terkapar jatuh dengan mulut penuh darah.

Melihat temannya "KO", sejumlah pemain dan ofisial PSM lainnya turut berupaya balas menyerang Yandri. Namun, dengan sigap, petugas keamanan mengamankan wasit ini sebelum keributan meluas.

Usaha pemukulan wasit sudah dua kali terjadi di Stadion Jatidiri Semarang. Sebelumnya, usaha penyerangan kepada pengadil lapangan hijau ini dilancarkan General Manajer PSIS Yoyok Suykawi terhadap wasit Sunarjo Joko asal Jember saat PSIS menjamu PSMS Medan di Semarang, Kamis (9/10).

0 komentar:

Posting Komentar