Oleh Anindityo Wicaksono
Aku ingin sederhana mencintaimu
Bukan pakai bunga merah jambu,
bukan dengan syair mendayu-dayu,
bukan pula lagu melayu
Aku ingin mencintaimu sesederhana mungkin
sesederhana mentari yang tak pernah terlambat membuka hari
sesederhana setia kicau burung menemani pagi
sesederhana koloni semut pekerja mengumpulkan remah roti
Cinta sejati bukan hidup di dunia puisi
Cinta tidak buta, ia tidak sok gagah
Jangan tanyakan padaku:
Apa Kakanda rela mati
memetikkan bunga Edelweiss di tepi tebing itu, untukku?
Maukah menyeberangi lautan ganas itu, demi Adinda?
Jawabku: Tidak, tidak akan pernah!
Cinta tak senaif itu Ia tidak gegabah dan pendek akal
Ia tak tahan mendengar tangisan kehilangan
bila ia tahu, harga yang harus dibayar tak sebanding penderitaannya
Ia sadar, cinta itu bertahan, bukan meninggalkan
Ia juga bukan serdadu pongah
yang maju sendiri di garis terdepan medan perang
Lalu kembali membawa kepala musuh, seraya berkata:
"Ini bukti cintaku untuk gadis tercantik di dunia!"
Makin sederhana, makin sejati cinta itu
Ia betah menunggu di depan pintu,
hanya untuk menjadi yang pertama membukakannya,
bahkan ketika pintu itu belum kau ketuk
Ia sabar menjadi yang terakhir bertahan
untuk hanya diam dan mendengarkan
saat kau sedih, lalu berkata:
Tinggalkan aku sendiri!
Ia sabar menjadi pecinta
yang rela melepaskan ketika dia tahu,
itulah satu-satunya jalan membahagiakanmu
Ada tertoreh di hati: kebahagiaanmu, kebahagiaanku jua!
Bagiku, cinta kata lain sederhana
Selebihnya, naif!
Ia buah Roh surgawi, bukan hasrat duniawi
Cinta anak kata komitmen, bukan pilihan, atau kesempatan
Linguistiknya: kata aktif, bukan kata sifat
Ia proaktif dan proaksi, bukan reaktif dan reaksi
Percayalah, sayangku,
cinta tak sekadar jalinan kata langit ketujuh
Kita ada di dunia bukan untuk
mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai
(Itu bahasa kebohongan dunia!)
Tapi untuk belajar mencintai
orang yang tidak sempurna
dengan cara paling sempurna
Maka, cepatlah masuk dan melompat
menarilah dan terus tertawa di atas bahtera kapal cintaku
Meski dunia bilang: Kapalmu tak seindah surga...
==============================================================
"Tetapi buah Roh ialah: KASIH, SUKACITA, DAMAI SEJAHTERA, KESABARAN, KEMURAHAN, KEBAIKAN, KESETIAAN, KELEMAHLEMBUTAN, PENGUASAAN DIRI. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."
(Galatia 5: 22-23)
==============================================================
Aku ingin sederhana mencintaimu
Bukan pakai bunga merah jambu,
bukan dengan syair mendayu-dayu,
bukan pula lagu melayu
Aku ingin mencintaimu sesederhana mungkin
sesederhana mentari yang tak pernah terlambat membuka hari
sesederhana setia kicau burung menemani pagi
sesederhana koloni semut pekerja mengumpulkan remah roti
Cinta sejati bukan hidup di dunia puisi
Cinta tidak buta, ia tidak sok gagah
Jangan tanyakan padaku:
Apa Kakanda rela mati
memetikkan bunga Edelweiss di tepi tebing itu, untukku?
Maukah menyeberangi lautan ganas itu, demi Adinda?
Jawabku: Tidak, tidak akan pernah!
Cinta tak senaif itu Ia tidak gegabah dan pendek akal
Ia tak tahan mendengar tangisan kehilangan
bila ia tahu, harga yang harus dibayar tak sebanding penderitaannya
Ia sadar, cinta itu bertahan, bukan meninggalkan
Ia juga bukan serdadu pongah
yang maju sendiri di garis terdepan medan perang
Lalu kembali membawa kepala musuh, seraya berkata:
"Ini bukti cintaku untuk gadis tercantik di dunia!"
Makin sederhana, makin sejati cinta itu
Ia betah menunggu di depan pintu,
hanya untuk menjadi yang pertama membukakannya,
bahkan ketika pintu itu belum kau ketuk
Ia sabar menjadi yang terakhir bertahan
untuk hanya diam dan mendengarkan
saat kau sedih, lalu berkata:
Tinggalkan aku sendiri!
Ia sabar menjadi pecinta
yang rela melepaskan ketika dia tahu,
itulah satu-satunya jalan membahagiakanmu
Ada tertoreh di hati: kebahagiaanmu, kebahagiaanku jua!
Bagiku, cinta kata lain sederhana
Selebihnya, naif!
Ia buah Roh surgawi, bukan hasrat duniawi
Cinta anak kata komitmen, bukan pilihan, atau kesempatan
Linguistiknya: kata aktif, bukan kata sifat
Ia proaktif dan proaksi, bukan reaktif dan reaksi
Percayalah, sayangku,
cinta tak sekadar jalinan kata langit ketujuh
Kita ada di dunia bukan untuk
mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai
(Itu bahasa kebohongan dunia!)
Tapi untuk belajar mencintai
orang yang tidak sempurna
dengan cara paling sempurna
Maka, cepatlah masuk dan melompat
menarilah dan terus tertawa di atas bahtera kapal cintaku
Meski dunia bilang: Kapalmu tak seindah surga...
==============================================================
"Tetapi buah Roh ialah: KASIH, SUKACITA, DAMAI SEJAHTERA, KESABARAN, KEMURAHAN, KEBAIKAN, KESETIAAN, KELEMAHLEMBUTAN, PENGUASAAN DIRI. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."
(Galatia 5: 22-23)
==============================================================
0 komentar:
Posting Komentar